Termasuk
salah satu menyakiti dan melukai manusia, syaithan juga seringkali ikut
serta dengan manusia dalam makan, minum dan tinggal. Hal ini
dimaksudkan tentunya agar syaithan lebih leluasa dalam menjerumuskan dan
menggoda manusia ke jalan yang sesat.
Dalam berbagai keterangan
dikatakan, ketika seseorang makan, minum dan masuk atau keluar rumah
tanpa menyebut nama Allah (tanpa berdoa), maka syaithan
akan mengikutinya; ia akan ikut makan, minum dan tidur di rumah. Akan
tetapi bagi mereka yang menyebut nama Allah ketika makan, minum dan
tidurnya, maka syaithan tidak akan pernah menyentuh makanan, minuman dan
tempat tidur atau tempat tinggal orang tersebut.
Untuk itu,
pantas, kalau Rasulullah Saw senantiasa mengajarkan dan
menganjurkan ummatnya untuk selalu membaca doa atau paling tidak
menyebut nama Allah dalam setiap gerak geriknya termasuk dalam
makan, minum dan tidurnya. Hal ini, bukan saja untuk meraup pahala
dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw, akan tetapi juga demi
kebaikan orang tersebut, yakni terhindar dari gangguan jin kafir
(syaithan) yang setiap detik berusaha mengganggu dan menjerumuskan
manusia dalam kenistaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah hadits-hadits yang menerangkan tentang hal di atas:
“Syaithan
akan ikut makan dan minum, ketika orang tersebut tidak mengucapkan doa
atau tidak menyebut nama Allah terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana
dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim, bahwasannya Hudzaifah berkata: “Kami (para sahabat) apabila
berkumpul bersama Rasulullah Saw, lalu dihadirkan makanan kepadanya,
kami tidak berani menyentuh makanan tersebut sebelum Rasulullah Saw
terlebih dahulu menyentuhnya. Suatu hari, dihidangkan kepada kami
makanan tersebut. Tiba-tiba, datang seorang budak perempuan yang
sudah tidak sabaran. Begitu melihat makanan di hadapan kami, ia
langsung bergegas menghampirinya dan langsung menyodorkan tangannya
untuk menyentuh makanan tersebut. Rasulullah Saw kemudian
memegang dan menahan tangan budak wanita tadi. Tidak lama dari itu,
datang juga seorang arab badewi, juga sama menyodorkan tangannya untuk
meraih makanan, akan tetap Rasulullah Saw menahan dan memegang
tangannya itu. Rasulullah kemudian bersabda:
“Sesungguhnya syaithan akan
ikut memakan makanan yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya.
Syaithan barusan datang menyertai budak wanita tadi, lalu syaithan
itu bermaksud mengambil makanan dengan menggunakan tangan budak
wanita itu. Demikian juga, setan datang menyertai orang arab badewi
tadi untuk mengambil makanan, dan karena itulah saya pegang
dan saya tahan tangan kedua orang tadi. Demi diri ku yang
berada pada kekuasaanNya, sesungguhnya tangannya itu (tangan setan)
berada pada tangan saya bersama dengan tangan budak wanita tadi” (HR.
Muslim).
Setan akan merusak kekayaan manusia dan akan tinggal di
dalam bejana / lemari yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya.
Dalam sebuah hadits dikatakan, untuk menjaga agar setan tidak
merusak harta dan tidak ikut masuk ke dalam rumah, sebaiknya ketika
menutup pintu, lemari dan lainnya, terlebih dahulu berdoa atau paling
tidak menyebut nama Allah. Dalam sebuah hadits dikatakan:
“Rasulullah
Saw bersabda: “Tutuplah pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah
(ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah
terkunci dengan menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum
(qirab dalam bahasa Arab adalah tempat menyimpan air minum yang terbuat
dari kulit binatang) dan bejana-bejana kalian (untuk masa sekarang
seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil menyebut nama
Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika
hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian” (HR. Muslim).
Orang
yang makan dan minum sambil berdiri, akan ditemani setan. Dalam berbagai
keterangan, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar ketika makan
dan minum sambil duduk, tidak sambil berdiri. Kecuali ketika minum
air zam zam, Rasulullah mensunatkan ummatnya untuk minum sambil
berdiri, karena dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa Rasulullah
minum air zam zam sambil berdiri. Rasulullah melarang ummatnya
untuk meminum atau makan sambil berdiri karena makan dan minumnya akan
disertai oleh setan. Berikut ini hadits yang dimaksudkan:
“Rasulullah
suatu hari melihat seorang laki-laki yang minum sambil berdiri. Lalu
Rasulullah Saw berkata kepadanya: “Duduklah!” Laki-laki itu menjawab:
“Mengapa saya mesti duduk?” Rasulullah Saw menjawab: “Apakah kamu
bahagia kalau minum bersama kucing?” Laki-laki itu menjawab: “Tidak”.
Rasulullah Saw bersbda kembali: “Sesungguhnya kamu tadi telah minum
dengan sesuatu yang jauh lebih jahat dari pada kucing, yaitu setan”
(HR. Imam Ahmad, dan Bazzar).
Setan ikut masuk ke dalam rumah yang
tidak menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuknya. Dalam sebuah hadits
dikatakan: “Dari Jabir bin Abdillah bahwasannya ia mendengar Rasulullah
Saw bersabda:
“Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia menyebut nama
Allah ketika masuk (rumah) dan ketika makan, maka syaithan akan berkata
(kepada sesama syaithan lainnya): “Kalian tidak dapat nginep dan
tidak bisa makan malam”. Namun apabila ia masuk rumah, dan tidak
menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuk dan makannya, syaithan akan
berkata: “Nah, sekarang kalian bisa nginep dan bisa makan malam” (HR.
Muslim).