Pembusukan mayat nama lainnya dekomposisi/putrefection. Pembusukan mayat adalah proses degradasi jaringan terutama protein akibat autolysis dan kerja bakteri pembusuk terutama clostridium welchii. Bakteri ini menghasilkan asam lemak dan gas pembusukan berupa H2S, HCN, AA. H2S akan bereaksi dengan hemoglobin (Hb) menghasilkan HbS yang berwarna hijau kehitaman. Syarat terjadinya degradasi jaringan yaitu adanya mikroorganisme dan enzim proteolitik.
Proses pembusukan telah terjadi setelah kematian seluler dan baru tampak oleh kita setelah kira-kira 24 jam kematian. Kita akan melihatnya pertama kali berupa warna kehijauan (HbS) didaerah perut kanan bagian bawah yaitu sekum (caeccum). Lalu menyebar ke seluruh perut dan dada dengan disertai bau busuk.
Ada 17 tanda pembusukan, yaitu:
- Wajah membengkak
- Bibir membengkak
- Mata menonjol
- Lidah terjulur
- Lubang hidung keluar darah
- Lubang mulut keluar darah
- Lubang lainnya keluar isinya seperti feses (usus), isi lambung, dan partus (gravid/hamil)
- Badan gembung
- Bulla atau kulit ari terlepas
- Vena superfisialis kulit berwarna kehijauan
- Pembuluh darah di bawah kulit melebar
- Dinding perut pecah
- Skrotum atau vulva ( daerah kelamin) membengkak
- Kuku terlepas
- Rambut terlepas
- Organ dalam membusuk
- Larva lalat
Organ dalam yang cepat membusuk antara lain otak, lien/limpa, lambung, usus, uterus gravid, uterus post partum, dan darah. Organ yg lambat membusuk antara lain paru-paru, jantung, ginjal dan diapragma. Organ yg paling lambat membusuk antara lain kelenjar prostat dan uterus non gravid.
Larva lalat dapat kita temukan pada mayat kira-kira 36-48 jam pasca kematian. Berguna untuk memperkirakan saat kematian dan penyebab kematian karena keracunan. Saat kematian dapat kita perkirakan dengan cara mengukur panjang larva lalat. Penyebab kematian karena racun dapat kita ketahui dengan cara mengidentifikasi racun dalam larva lalat.
Ada 9 faktor yg mempengaruhi cepat-lambatnya pembusukan mayat, yaitu:
Larva lalat dapat kita temukan pada mayat kira-kira 36-48 jam pasca kematian. Berguna untuk memperkirakan saat kematian dan penyebab kematian karena keracunan. Saat kematian dapat kita perkirakan dengan cara mengukur panjang larva lalat. Penyebab kematian karena racun dapat kita ketahui dengan cara mengidentifikasi racun dalam larva lalat.
Ada 9 faktor yg mempengaruhi cepat-lambatnya pembusukan mayat, yaitu:
- Mikroorganisme. Bakteri pembusuk mempercepat pembusukan
- Suhu optimal yaitu 21-37oC mempercepat pembusukan
- Kelembaban udara yg tinggi mempercepat pembusukan
- Umur. Bayi, anak-anak dan orang tua lebih lambat terjadi pembusukan
- Konstitusi tubuh. Tubuh gemuk lebih cepat membusuk daripada tubuh kurus
- Sifat medium. Udara: air: tanah = 1: 2: 8
- Keadaan saat mati. Udem/ bengkak mempercepat pembusukan. Dehidrasi memperlambat pembusukan
- Penyebab kematian. Radang, infeksi dan sepsis mempercepat pembusukan. Arsen, stibium dan asam karbonat memperlambat pembusukan
- Seks. Wanita baru melahirkan (uterus post partu) lebih cepat mengalami pembusukan
Ada 4 interprestasi pembusukan mayat, yaitu:
- Tanda pasti kematian
- Menaksir saat/ waktu kematian
- Menaksir lama kematian
- Membedakan dengan bulla intravital
Comments
Post a Comment